Struktur Kendali memegang peranan yang sangat penting dalam
pembuatan program dengan komputer, tanpa adanya struktur kendali
kita hanya dapat membuat program yang sederhana dimana prosesnya
hanya dijalankan dari baris pertama sampai selesai. Pada kasus-
kasus tertentu, ada kalanya baris tertentu tidak boleh
dilaksanakan apabila kondisi tidak dipenuhi, ataupun baris-baris
tertentu harus diulang sampai suatu kondisi terpenuhi.
1. IF (Satu Kasus)
Syntax secara umunya seperti berikut :
If (kondisi)
{
Pernyataan;
}
Pernyataan adalah aksi yang hanya akan dilaksanakan bila kondisi benar (true). Bila kondisi bernilai salah (false), tidak ada pertanyaaan apapun yang dikerjakan.
2. IF ... ELSE (Dua Kasus)
Syntaxnya seperti berikut:
if(kondisi)
{
Pernyataan;
}
Else
{
Pernyataan2;
}
Pernyataan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar, sebaliknya jika kondisi bernilai salah, maka pernyataan 2 yang akan dilaksanakan. Else menyatakan ingkaran dari kondisi.
3. IF … ELSE…IF…ELSE (Tiga Kasus atau Lebih)
Bentuk ini adalah salah satu perkembangan dari bentuk IF sederhana. Dengan menambahkan percabangan If..Else.. didalam pilihan percabangan Sebelumnya memungkinkan kita memiliki 3 struktur kendali atau lebih dalam sebuah program.
Syntax umumnya:
If(kondisi 1)
Pernyataan1;
Else
if(kondisi 2)
Pernyataan2;
Else
Pernyataan3;
4. SWITCH
Swicth dapat digunakan sebagai alternatif IF…ELSE.. secara sederhana dimana alternatif pilihan lebih dari 1. Tetapi switch tidak bisa digunakan untuk pilihan dengan kondisional tertentu. Berikut ini Syntax dasarnya :
Switch (variabel)
{
case nilai_1 :
pernyataan1;
break;
case nilai_2 :
pernyataan2;
break;
case nilai_n :
pernyataan n;
break;
default : pernyataan yang dijalankan jika variabel tidak ada yang bernilai sama dengan semua pilihan nilai case diatas
}
Variabel adalah sembarang variabel (aritmatika atau boolean) yang menghasilkan suatu nilai (konstanta). Konstruksi CASE memeriksa apakah nilai dari variabel tersebut sama dengan salah satu dari nilai_1, nilai_2,….,nilai_n. Jika tidak ada satupun nilai variabel yang cocok, maka pernyataan sesudah default dikerjakan. Default bersifat optional, artinya ia boleh ditulis atau tidak dalam konstruksi CASE.
Pilihan default tidak harus selalu ada, jika tidak diperlukan bisa dihilangkan. Dalam kendali aliran switch-case, variabel penentu harus bertipe integer atau yang kompatibel dengan integer, yaitu boolean, character, byte, short dan long.
Jumat, 05 Maret 2010
STATEMENT PENGULANGAN
Perulangan merupakan kontrol program yang digunakan untuk suatu proses yang akan berjalan terus menerus. Kondisi perulangan merupakan proses berjalannya program secara terus menerus dan akan berhenti ketika proses mendapatkan kondisi yang sudah ditentukan. Dalam setiap statemen perulangan, terdapat 3 struktur inti yakni:
1. Inisialisasi kondisi merupakan pemberian nilai awal pada kondisi apabila dalam statement perulangan tidak terdapat ini maka akan terjadi error pada saat pengecekan kondisi perulangan.
2. Pengecekan kondisi merupakan pengecekan kondisi perulangan dan apabila bernilai benar maka pernyataan akan dijalankan begitupula sebaliknya.
3. Step perulangan merupakan memberikan perubahan kepada nilai kondisi sehingga pada saat pengecekan kondisi nilai dari kondisi akan bernilai salah, apabila step perulangan tidak ada, maka perulangan tidak akan berhenti.
Perintah atau notasi dalam struktur pengulangan adalah :
1. Pernyataan while
2. Pernyataan do while
3. Pernyataan for
1. PERNYATAAN while
Pernyataan while merupakan salah satu pernyataan yang berguna untuk memproses suatu pernyataan atau beberapa pernyataan beberapa kali. Pernyataan while memungkinkan statement-statement yang ada didalamnya tidak diakukan sama sekali. Perulangan while merupakan perulangan dengan pengecekan kondisi dilakukan di awal perulanggan. Bentuk Umum :
while (kondisi)
{
Pernyataan ;
}
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kondisi while pengujian kondisi dilakukan pada awal, sehingga apabila kondisi bernilai salah maka pernyataan tidak akan dijalankan sama sekali.
2. PERNYATAAN do while
Pernyataan do while mirip seperti pernyataan while, hanya saja pada struktur perulangan do while pengecekan kondisi perulangan dilakukan di akhir perulangan. Bentuk Umum :
do
{
pernyataan ;
} while(kondisi);
Seperti yang telah dijelaskan bahwa perulangan do while pengujian kondisi dilakukan pada akhir perulangan sehingga secara otomatis pernyataan masih akan dijalankan satu kali meskipun kondisi perulangan bernilai salah.
3. PERNYATAAN for
Pernyataan for digunakan untuk menghasilkan pengulangan(looping) beberapa kali tanpa penggunaan kondisi apapun. Pada umumnya looping yang dilakukan oleh for telah diketahui batas awal, syarat looping dan perubahannya.
Pernyataan for digunakan untuk melakukan looping. Pada umumnya looping yang dilakukan oleh for telah diketahui batas awal, syarat looping dan perubahannya. Selama kondisi terpenuhi, maka pernyataan akan terus dieksekusi. Bentuk Umum :
for (inisialisasi ; kondisi ; perubahan)
{
statement;
}
Keterangan :
Inisialisasi : keadaan kondisi awal perulangan
Kondisi : syarat dari perulangan berhenti, dimana bila bernilai true maka perulangan berhenti
Perubahan : kontrol yang mengatur perulangan berdasarkan nilai dari variabel kondisi
4. NESTED LOOP
Looping bersarang (nested loop) berarti bahwa ada looping di dalam suatu looping. Dengan kata lain ada looping di dalam looping.
1. Inisialisasi kondisi merupakan pemberian nilai awal pada kondisi apabila dalam statement perulangan tidak terdapat ini maka akan terjadi error pada saat pengecekan kondisi perulangan.
2. Pengecekan kondisi merupakan pengecekan kondisi perulangan dan apabila bernilai benar maka pernyataan akan dijalankan begitupula sebaliknya.
3. Step perulangan merupakan memberikan perubahan kepada nilai kondisi sehingga pada saat pengecekan kondisi nilai dari kondisi akan bernilai salah, apabila step perulangan tidak ada, maka perulangan tidak akan berhenti.
Perintah atau notasi dalam struktur pengulangan adalah :
1. Pernyataan while
2. Pernyataan do while
3. Pernyataan for
1. PERNYATAAN while
Pernyataan while merupakan salah satu pernyataan yang berguna untuk memproses suatu pernyataan atau beberapa pernyataan beberapa kali. Pernyataan while memungkinkan statement-statement yang ada didalamnya tidak diakukan sama sekali. Perulangan while merupakan perulangan dengan pengecekan kondisi dilakukan di awal perulanggan. Bentuk Umum :
while (kondisi)
{
Pernyataan ;
}
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kondisi while pengujian kondisi dilakukan pada awal, sehingga apabila kondisi bernilai salah maka pernyataan tidak akan dijalankan sama sekali.
2. PERNYATAAN do while
Pernyataan do while mirip seperti pernyataan while, hanya saja pada struktur perulangan do while pengecekan kondisi perulangan dilakukan di akhir perulangan. Bentuk Umum :
do
{
pernyataan ;
} while(kondisi);
Seperti yang telah dijelaskan bahwa perulangan do while pengujian kondisi dilakukan pada akhir perulangan sehingga secara otomatis pernyataan masih akan dijalankan satu kali meskipun kondisi perulangan bernilai salah.
3. PERNYATAAN for
Pernyataan for digunakan untuk menghasilkan pengulangan(looping) beberapa kali tanpa penggunaan kondisi apapun. Pada umumnya looping yang dilakukan oleh for telah diketahui batas awal, syarat looping dan perubahannya.
Pernyataan for digunakan untuk melakukan looping. Pada umumnya looping yang dilakukan oleh for telah diketahui batas awal, syarat looping dan perubahannya. Selama kondisi terpenuhi, maka pernyataan akan terus dieksekusi. Bentuk Umum :
for (inisialisasi ; kondisi ; perubahan)
{
statement;
}
Keterangan :
Inisialisasi : keadaan kondisi awal perulangan
Kondisi : syarat dari perulangan berhenti, dimana bila bernilai true maka perulangan berhenti
Perubahan : kontrol yang mengatur perulangan berdasarkan nilai dari variabel kondisi
4. NESTED LOOP
Looping bersarang (nested loop) berarti bahwa ada looping di dalam suatu looping. Dengan kata lain ada looping di dalam looping.
ARRAY DUA DIMENSI
1. PENGERTIAN ARRAY
Array merupakan bagian dasar, yang disebut blok, guna keperluan pembentukan suatu struktur data lain yang lebih kompleks. Hampir setiap jenis struktur data kompleks dapat disajikan secara logik oleh array. Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen. Terurut, kita artikan bahwa elemen tersebut dapat diidentifikasi sebagai elemen pertama, elemen kedua, dan seterusnya sampai elemen ke-n. Sedangkan pengertian elemen yang homogen adalah bahwa setiap elemen dari sebuah array tertentu haruslah mempunyai tipe data yang sama.
2. ARRAY DIMENSI DUA
Array dua dimensi adalah suatu array yang setiap elemennya merupakan tipe data array pula. Jika array B terdiri dari M elemen, yang setiap elemennya terdiri dari suatu array dengan N elemen.
Array dua dimensi memiliki 2 index (baris dan kolom). Dalam hal ini kita perlu memberi 2 harga subskrip untuk mengidentifikasikan masing-masing elemen pada array dimensi dua, yaitu :
• Subskrip pertama menunjukkan baris dari array,
• Sedangkan subskrip kedua menunjukkan kolom dari array.
Deklarasi array :
tipe_array nama_array[baris][kolom];
Seperti array berdimensi satu, array berdimensi dua juga bisa diinisialisasi.
Contoh deklarasi:
int nilai[2][3] = {{24,63,91},{13,25,68}};
atau
int nilai2[2][3]= {24,63,91,13,25,98};
Cara mengakses Array :
Untuk mengakses array, misalnya kita ingin mengisi elemen array baris 2 kolom 3 sama dengan 10 maka perintanya adalah sebagai berikut :
X[1][2] = 10;
Untuk mengisi dan menampilkan elemen array ada dua cara yaitu :
• Row major Order (secara baris per baris)
• Coloumn Major Order (secara kolom per kolom)
3. MELEWATKAN ARRAY SEBAGAI PARAMETER
Untuk melewatkan array sebagaiparameter ke suatu fungsi, untuk memanggilnya cukup dipanggil nama fungsinya.
Contoh:
• Prototype fungsi : void tambah (int data[]);
• Pemanggilan fungsi, cukup dikirim nama array : tambah(data);
Array merupakan bagian dasar, yang disebut blok, guna keperluan pembentukan suatu struktur data lain yang lebih kompleks. Hampir setiap jenis struktur data kompleks dapat disajikan secara logik oleh array. Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen. Terurut, kita artikan bahwa elemen tersebut dapat diidentifikasi sebagai elemen pertama, elemen kedua, dan seterusnya sampai elemen ke-n. Sedangkan pengertian elemen yang homogen adalah bahwa setiap elemen dari sebuah array tertentu haruslah mempunyai tipe data yang sama.
2. ARRAY DIMENSI DUA
Array dua dimensi adalah suatu array yang setiap elemennya merupakan tipe data array pula. Jika array B terdiri dari M elemen, yang setiap elemennya terdiri dari suatu array dengan N elemen.
Array dua dimensi memiliki 2 index (baris dan kolom). Dalam hal ini kita perlu memberi 2 harga subskrip untuk mengidentifikasikan masing-masing elemen pada array dimensi dua, yaitu :
• Subskrip pertama menunjukkan baris dari array,
• Sedangkan subskrip kedua menunjukkan kolom dari array.
Deklarasi array :
tipe_array nama_array[baris][kolom];
Seperti array berdimensi satu, array berdimensi dua juga bisa diinisialisasi.
Contoh deklarasi:
int nilai[2][3] = {{24,63,91},{13,25,68}};
atau
int nilai2[2][3]= {24,63,91,13,25,98};
Cara mengakses Array :
Untuk mengakses array, misalnya kita ingin mengisi elemen array baris 2 kolom 3 sama dengan 10 maka perintanya adalah sebagai berikut :
X[1][2] = 10;
Untuk mengisi dan menampilkan elemen array ada dua cara yaitu :
• Row major Order (secara baris per baris)
• Coloumn Major Order (secara kolom per kolom)
3. MELEWATKAN ARRAY SEBAGAI PARAMETER
Untuk melewatkan array sebagaiparameter ke suatu fungsi, untuk memanggilnya cukup dipanggil nama fungsinya.
Contoh:
• Prototype fungsi : void tambah (int data[]);
• Pemanggilan fungsi, cukup dikirim nama array : tambah(data);
Langganan:
Postingan (Atom)